Kamis, 16 Februari 2012

Surat kecilku

Bias-bias warna pelangi kehidupan yang mewarnai hidupku terasa gelap gulita, seakan tak berwarna cerah nan indah. Akankah semua akan berlalu?

Hari ini ku merasa sedih yang tak terkira rasanya. Serasa hancur hati ini karena sesuatu yang tak ku tahu apa masalahnya. Apakah yang kulakukan selama ini selalu membuat luka bagi orang disekelilingku, sehingga mereka merasa terusik akan kehadiranku dan membenciku?

Seseorang yang kuharapkan dapat memberiku ketenangan batin, yang dapat memberiku jalan keluar dari masalah yang tak pasti, masalah yang tak ku tahu apa sebabnya. Namun semuanya diluar dugaan, tak ku kira bahwa selama ini orang yang dapat memberiku semangat dalam hal spiritual telah merasa terusik. Bahkan ia merasa terluka akan kehadiranku. Entah apa hanya sekedar cibiran yang ia berikan agar aku tak mempersalahkan hal itu lagi. Yang jelas ku tak tau sampai kapan aku harus menunggu kepastian untuk mengetahui salahku kepadaya.

Aneh memang, orang yang paling bodoh mungkin. Memilki kesalahan kepada orang lain, namun tak tahu apa kesalahan yang telah ia lakukan sehingga orang membencinya. Betapapun begitu, seakan penyesalan tak pernah berarti baginya. Karena ia tak tahu apa yang telah ia sesalkan.

Allah telah menciptakan warna pelangi yang indah untuk dunia ini dengan warna-warni yang cerah. Namun warna pelangi yang begitu indah seakan gelap tak berwarna, karena kini tak sedikit pun senyum yang dapat ku terima dari mereka; teman, sahabat, saudara dan orang yang yang di sekelilingku yang menyayangiku. 

Termenung sendiri tak ada arti, menyesali harap yang tak pasti. Begitu sempurna Allah menciptakan langit, ada siang dan malam dengan hiasannya yang indah. Sempurnanya Allah menciptakan makhluk-Nya dengan penuh Cinta dan makna arti yang sesungguhnya jika kita ketahui. Allah tidak pernah lelah mengawasi hamba-hamba-Nya. Sesekali Allah mengingatkan, bahkan menegur kita ketika kita lalai.

Ya Allah...
Engkau lah Yang Maha Pemaaf.
Engkaulah Yang Maha Pemurah.
Maafkanlah, ampunilah kekhilafan ku.
Maafkan kekhilafan keluargaku, saudara-saudariku, teman-temanku, sahabat-sahabatku, dan orang orang disekelilingku.
Berilah Rahmat pada keluargaku dan orang-orang yang menyayangiku.
Karuniakanlah kami Cinta yang Engaku Ridhoi ya Allah.
Dan Damaikan hati kami

Andaikan ku tahu bahwa tingkah lakuku, ucapanku akan menyakiti orang-orang yang aku sayangi, dan orang orang yang di sekilingku yang membuat mereka benci terhadapku, maka tak akan pernah aku lakukan ya Allah. Namun apalah guna menyesali sesuatu tak kita tahu, jika memang mereka harus membenciku. Aku rela jika memang mereka harus membenciku akan kesalahanku, termasuk orang yang kusayangi. Agar ku tahu bahwa aku telah berbuat kesalahan kepada mereka, meski terkadang ku tak tahu apa kesalahan yang  telah ku lakukan kepadanya. Insya Allah aku Ikhlas. Aku kan selalu membukakan pintu maafku untuk semua orang sebelum ia minta maaf atas kesalahannya. Karena kurasa diriku terlalu banyak dosa pada orang lain.

Untuk orang yang telah hadir dalam kehidupanku.
Terimakasih kalian telah memberikan hal yang terindah dalam hidupku selama ini.
Maafkan aku jika selama ini aku selalu membuatmu resah, membuatmu tak nyaman, membuatmu terusik akan kehadiranku.
Jangan pernah menyesal telah mengenaliku.
Engkau adalah orang yang terbaik, yang pernah aku kenal.
Meski terkadang kita dihadapkan dengan perselisihan, berbeda pendapat.
Namun semua itu tak pernah membuat kita untuk beralasan saling membenci bukan?

Untuk orang yang menyayangiku.
Entah apa yang harus ku katakan padamu, selain terimakasih yang mendalam dari hati ini.
Engkau telah memberikan Cintamu pada orang yang tak pernah tahu tentang Cinta.
Terimakasih atas Kasih-Sayang yang engkau persembahkan kepadaku.
Perhatian yang engkau berikan kepadaku sungguh berarti.
Maafkan aku, karena mungkin aku belum bisa membalas besarnya Cintamu padaku, Kasih-Sayang yang engkau persembahkan, dan perhatian yang engkau berikan.
Maafkan aku belum bisa memberikan yang terbaik padamu.

Untuk semua orang yang telah mengenaliku.
Terimakasih kalian telah mau menganal diriku.
Kenali aku dengan apa adanya, Sayangi aku bukan karena apa adanya.
Jangan mengharapkan aku untuk memberimu sesuatu yang tidak dapat aku berikan kepadamu.
Aku hanya seorang yang tak sempurna.
Banyak kekurangan yang aku miliki.
Hanya satu yang aku minta darimu seorang.
Jangan pernah menyesali telah mengenaliku.
Jika suatu saat nanti engkau menemukan seseorang yang lebih baik dariku, jangan pernah melupakanku.
Sisakan ruang kecil saja dihatimu untukku.
Maafkan aku.

Hanya tulisan kecil yang tak berarti yang dapat kupersembahkan untukmu. Semoga engkau dapat menemukan tulisanku ini dan menyadari bahwa begitu besar kerinduanku atas Cintaku kepadamu.  Jika memang ini tak berarti bagimu, semoga Allah mengijinkan kita untuk bertemu lagi.

Semoga Allah menguatkan hati ini, kan selalu berlindung dibawah naungan-Nya.
Tak tahu lagi kemana ku harus mengadu, selain kepada-Nya.
Begitu tampak buruknya diriku.
Mengadu pada Allah disaat tak ada lagi yang peduli lagi padaku.
Mendekatkan diri disaat hati menderita.
Kemana saja selama ini? Mengapa seolah diriku menghilang dari hadapan-Nya?
Disaat hati merasa senang selalu melupakan-Nya, tapi jika disaat seperti ini?
Hanya bisa merintih, memohon, dan mengadu keluh kesahnya.
Namun Allah tak pernah lalai, meski hamba-Nya sering kali melupakan-Nya.
Semoga Allah selalu membukakan pintu maaf pada hamba-Nya.
Astaghfirullah.
Ampuni aku ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar